Hukum Bacaan Ra` Tebal dan Ra` Tipis
Selamat padi, selamat berjumpa lagi dengan saya sobat. Saya harap sobat tidak bosan dengan saya, hehehe.. Pertemuan kali ini, kita akan membahas mengenai cara membca ra`. Seperti halnya lam jajalah, cara membaca ra` ini memang spesial. Dimana, aka nada perbedaan cara membacanya, berdasarkan harakat yang melekat pada huruf ra’ tersebut, serta harakat huruf sebelumnya.Bacaan Ra` Tafkhim dan Ra` Tarqiq |
Cara membaca huruf ra’ dibagi menjadi 3 macam, yang akan saya tuliskan dibawah ini.
Ra’ Tafkhim (Ra` Tebal)
- Ra’ yang berharakat fathah, contohnya: ,رَيْبَ رَضِيَ , رَبَّنَا
- Ra’ yang berharakat dhammah, contohnya: حُرُمٌ ,رُزِقْنَا
- Ra’ yang berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat fathah ataupun dhammah, contohnya: مَرْيَمُ ,مَرْضِيَّة
- Ra’ yang berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi kasrah itu bukan asli dari asal perkataan, contohnya: اِرْحَمْ ,اِرْجِعُوا
- Ra’ yang berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, dan sesudah Ra’ ada salah satu dari huruf ض ط غ ق خ ص ظ , contohnya: قِرْطَاسٌ ,مِرْصَادٌ ,فِرْقَةٌ
Ra` Tarqiq (Ra` Tipis)
Diantaranya:- Apabila ra’ berharakat kasrah, baik diparmulaan kata, pertengahan, maupun akhir kata. Baik berupa fi`il, maupun isim. Contohnya: رِزْقَا , اَرِنَا , الغَارِمِيْنَ
- Apabila sebelum ra’ sukun, ada huruf yang berkarakat kasrah asli, dan bukan merupakan huruf isti`la. Contohnya: اَنْذِرْهُمْ , فِرْعَوْنَ
- Apabila sebelum ra` sukun, ada huruf ya` sukun. Contohnya: خَيْرٌ , قَدِيْرٌ
Ra’ yang boleh dibaca tebal atau tipis
Ra’ yang boleh dibaca tebal maupun tipis ialah apabila ada huruf ra’ sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, sesudahnya juga ada salah satu huruf isti`la yang berkarahat kasrah. Contohnya: مِنْ عِرْضِهِ , بِحِرْصٍDemikianlah pembahasan hari ini tentang cara membaca Ra`. Huft, lumayan melelahkan. Sekian dari saya, apabila ada pertanyaan, silahkan ketikkan lewat kolom komemtar dibawah. Wassalam!