Seringkali anak tidak mau belajar dan lebih memilih untuk bermain gadget atau bermain dengan temannya. Hal ini membuat guru dan orangtua merasa khawatir dan kewalahan, khawatir karena ia mungkin akan menjadi anak yang tidak pintar, dan kuwalahan karena masih banyak indikator perkembangan yang belum ia capai, yang mana sudah dicapai oleh teman - teman se usia nya.
Lalu bagaimana kita sebagai orangtua menanggapi hal tersebut bun ? apa kita harus memaksa dia ? atau kita harus memberikan dia les tambahan ?
Nih bun, beberapa tips yang bisa dilakukan pada anak, supaya dia kembali semangat belajar dan tetap bisa bersenang - senang.
1. Belajar sambil bereksperimen
Bereksperimen merupakan hal yang seru bagi anak, karena disini anak langsung belajar dengan cara mempraktekkan berbagai teori yang seru. Eksperimen ini dilakukan dengan berbagai versi anak tentunya, misalnya mencampur warna, membuktikan reaksi kimia antara cuka dan soda kue yang dicampur dengan warna orange, yang bisa dijadikan lava gunu berapi, membuat es batu dalam waktu satu detik, membuat pelangi dalam botol, dan berbagai eksperimen sains lainnya, yang membuat anak tidak terasa bahwa mereka sebenarnya sedang belajar.
2. Belajar keterampilan sehari - hari
Ikutkan anak pada setiap kegiatan anda. Anak melakukan hal - hal sederhana, padahal di dalamnya telah mengandung unsur belajar, seperti membuat teh, membuat susu, membuat jus buah bersama, membuat sate buah dengan aneka buah yang warna warni. yaa... kegiatan cooking bisa dijadikan alternatif, karena dia akan merasa sedang memainkan peran sebagai ibu, koki, atau yang lain. Selain itu kegiatan menanam, menyiram bunga, juga bisa dijadikan wadah dia untuk belajar. Bunda juga bisa pilih kegiatan lain yang bisa melibatkan anak ya bun, supaya ia merasa bahwa bunda juga sedang menemaninya untuk bermain.
Guru dan orang tua bisa memanfaatkan untuk memberitahu dia atau menjelaskan berbagai pengetahuan yang muncul dari kegiatan yang telah dilakukan anak tadi.
3. Belajar dengan kegiatan seni
Seni dan kreatifitas adalah kegiatan yang sangat menyenangkan bagi anak, karena ia akan bergelut dengan warna dan kebebasan ia untuk berekpresi, seperti menggambar, melukis, dan mewarnai. Jikalau bisa, sediakan selalu kertas besar di tembok, atau tembok khusus untuk dia melakukan kreasinya, yang pastinya di usia yang masih dini ya bun.
4. Jangan terpaku dengan keterampilan calistung saja
Jangan berfikir bahwa anak yang pintar adalah ia yang sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung. Itu adalah salah ya bunda, karena anak merupakan fase dimana sangat urgent untuk menanamkan keterampilan sehari - hari, karakter, moral dan emosinya. Jadi jangan pernah memaksa dia untuk bisa membaca, berhitung dan menulis. Apabila dia sudah bisa melakukannya, maka anggap saja itu bonus dari Tuhan untuk anak kita.
5. Memberi dukungan dan pujian sepenuhnya
Pujian dan dukungan adalah elemen yang sangat penting untuk perkembangan psikologi anak, ia akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri, pro sosial, dan pemberani. Anak akan merasa bahwa dia telah melakukan hal besar dan tak sukar untuk melanjutkannya. Tapi bukan manja ya bun.
Gimana bun ? Siap buat anak semakin semangat belajar ? Semoga anak kita kelak menjadi anak yang berbakti pada orangtua dan negara ya bun, dan mampu memberikan mafaat kepada sesama.
Byee...